LAPORAN
PELAKSANAAN KUNJUNGAN INDUSTRI
KE YOGYAKARTA
Diajukan
sebagai salah satu syarat kenaikan kelas
Disusun oleh :
Nahla Rifatul Fatihah
XI Akuntansi 5
PEMERINTAH
KABUPATEN GARUT
DINAS
PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 GARUT
JALAN CIMANUK NO. 309A TELEPON (0262) 253316 GARUT
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan rahmat dan kasih‐Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah saya
terima, serta petunjuk‐Nya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi saya
dalam penyusunan karya tulis ini.
Didalam karya tulis ini saya selaku penyusun hanya
sebatas ilmu yang bisa saya sajikan,sebagai salah satu syarat kenaikan kelas
dengan laporan kunjungan Study Tour ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Dimana didalamnya saya
sajikan beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya tempat – tempat wisata
yang ada di jogja yang indah dan menawan.
Saya menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan
pemahaman saya tentang kota Yogyakarta, menjadikan keterbatasan saya pula untuk
memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini,oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi kesempurnaan karya tulis ini.
Harapan
saya, semoga karya tulis ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk
sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang kota Yogyakarta.
Akhir
kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan ini. Terutama kepada rekan satu kelompok atas kerjasamanya, dan guru bahasa
Indonesia yang telah membimbing dalam penyusunan karya tulis ini.
Garut, Mei 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI……………………………………………………….............................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang.....................................................................................................................1
1.2
Tujuan
Kunjungan...............................................................................................................1
BAB II
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KE JOGYAKARTA
2.1
Candi Borobudur..................................................................................................................2
2.2
Museum Dirgantara.............................................................................................................4
2.3
Keraton Yoyakarta...............................................................................................................6
2.4
Malioboro.............................................................................................................................7
2.5
Parangtritis...........................................................................................................................8
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan………………………………………………................................................10
3.2
Saran.……………………………………………….........................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
GAMBAR……………………………………………..................................................................11
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daerah Istimewa Yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan
nama Jogja, merupakan kota yang terkenal dengan sejarah dan warisan budayanya.
Yogyakarta merupakan pusat kerajaan mataram, dan sampai
saat ini masih ada keraton yang masih berfungsi dalam arti sesungguhnya. Jogja
juga memiliki banyak candi yang berusia ribuan tahun yang merupakan peninggalan
kerajaan besar zaman dahulu, salah satunya adalah candi borobudur yang dibangun
pada abad ke 9 oleh dinasti syailendra, sedangkan arsitek dari candi tersebut
adalah gunadharma.
Pegunungan, pantai-pantai, hamparan sawah yang hijau dan
udara yang sejuk menghiasi keindahan kota jogja. Masyarakat jogja hidup dengan
damai dan mempunyai keramahan yang khaas. Coba kita berkeliling desa, kita
pasti akan mendapat senyuman dan sapaan yang hangat dari para penduduk sekitar.
Suasana seni yang begitu terasa di jogja. Malioboro yang
merupakan urat nadi jogja dibanjiri barang-barang kerajinana dari segenap
penjuru. Para
pengayuh becakpun siap mengantarkan kita mengelilingi tempat-tempat pariwisata.
Tak
ayal bila kota jogja sangat terkenal dan merupakan salah satu tujuan utama para
wisatawan mancanegara, untuk
berlibur dan mengabiskan sisa waktu istirahatnya di jogja.
1.2 Tujuan Kegiatan
Tujuannya adalah untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan yang tidak diajarkan di sekolah,mengetahui tempat-tempat wisata
yang ada di jogja, dan dapat mengetahui seluk beluk tempat-tempat wisata yang
ada di jogja.
BAB
II
Laporan
Hasil Kunjungan Ke Yogyakarata
2.1 Candi Borobudur
Candi Borobudur adalah sebuah
candi Budha terbesar di dunia yang terletak di Magelang. Hingga saat ini candi
Borobudur telah dipugar beberapa kali. Letak candi ini sendiri berada di
dataran tinggi dan dekat dengan gunung Merapi, jadi tidak heran kalau candi ini
ditutup untuk umum jika gunung Merapi dalam kondisi membahayakan.
Saat kami
tiba disana kurang lebih pukul 16.45 dan pintu masuk kecandi akan segera
ditutup tapi masih banyak wisatawan yang ingin mengunjungi objek wisata
tersebut. Meskipun cuaca masih mendung setelah hujan, tapi kami semakin
semangat menuju puncak candi. Sesempainya di atas ada yang langsung
mendokumentasikanya seperti membuat video, foto-foto. Sayangnya waktu yang
diberikan sangat singkat kami kurang puas dalam berkunjung ke candi Borobudur
ini. Di sini kami melihat keindahan candi Borobudur dan pegunungan yang
mengelilinginya.
Saat
perjalanan kembali kedalam bus banyak sekali yang menjajakan oleh-oleh khas
Magelang. Itulah waktu yang singkat tapi bermakna, meskipun masih kurang puas
rasanya. Meskipun kurang puas ada satu hal yang membuathati kami senang, yaitu
dapat berkumpul dan bercengkrama dengan teman-teman.
2.2 Museum Dirgantara
Museum Dirgantara adalah museum yang digagas oleh TNI AU
untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU, bermarkas di
kompleks pangkalan udara Adi Sutjipto Yogyakarta, museum ini sebelumnya berada
berada di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta dan diresmikan pada 4 April 1969
oleh Panglima AU Laksamana Roesmin Noerjadin lalu dipindahkan ke Yogyakarta
pada 1978. Museum
ini menyimpan sejumlah foto tokoh-tokoh sejarah serta diorama peristiwa
sejarah. Sejumlah pesawat tempur dan replikanya juga terdapat di museum ini
yang kebanyakan berasal dari masa Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan,
diantaranya:
o
Pesawat
PBY-5A (Catalina).
o
Replika
pesawat WEL-I RI-X.
o
Pesawat
A6M5 Zero Zen buatan Jepang.
o
Pesawat
pembom B 25 Mitchell, B 26 Invader.
o
Helikopter
360 buatan AS.
Museum
TNI AU diresmikan pada tanggal 4 April 1969 oleh Panglima Angkatan Udara
Laksamana Udara Rusmin Nuryadin berkedudukan di Makowilu V Tanah Abang Bukit, Jakarta.
Dengan
pertimbangan antara lain bahwa Yogyakarta merupakan tempat lahir dan pusat
perjuangan TNI AU periode 1945-1949 serta tempat penggodokan Karbol AAU, maka
pada bulan November 1977 Museum AURI di Jakarta dipindahkan dan diintegrasikan
dengan Museum di Ksatrian AAU di Pangkalan Adisutjipto, Yogyakarta, dan tanggal
29 Juli 1978 diresmikan sebagai Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.
Mengingat
semakin bertambahnya koleksi, maka pada tahun 1984 Museum dipindahkan ke
Wonocatur menempati sebuah gedung bersejarah. Gedung tersebut semasa penjajahan
Belanda adalah sebuah pabrik gula dan pada waktu pendudukan Jepang digunakan
sebagai Depo Logistik. Pada bulan Oktober 1945 BKR dan para pejuang kemerdekaan
berhasil merebut Pangkalan Udara Maguwo (sekarang Lanud Adisutjipto) dari
tangan Jepang, termasuk segala unsur logistik dan fasilitasnya yang kemudian
digunakan sebagai unsur kekuatan awal TNI Angkatan Udara.
Museum TNI AU memiliki lebih dari 10.000
koleksi komponen alutsista dan 40 pesawat terbang dari negara barat sampai
timur, serta terdapat koleksi berupa diorama-diorama, foto-foto,
lukisan-lukisan, tanda-tanda kehormatan, dan lain-lain yang disusun dan ditata
berdasar kronologi peristiwa.
Koleksi
pesawat antara lain) Pesawat WEL RI X merupakan produksi pertama bangsa
Indonesia yang dibuat pada tahun 1948 oleh Biro Rencana dan Konstruksi, Seksi
Percobaan Pembuatan
Pesawat Terbang, Magetan, Madiun, dibawah pimpinan Opsir Udara III (Kapten)
Wiweko Supomo. Pesawat ini memakai mesin Harley Davidson 2 Silinder model tahun
1928.
Pesawat Pembom Guntai direbut dari Jepang saat Belanda
melancarkan aksi blokade terhadap dirgantara Indonesia, pesawat buatan tahun
1930 ini dengan penerbangnya Kadet Mulyono melaksanakan pemboman terhadap
kedudukan lawan di Semarang pada tanggal 29 Juli 1947.
Pesawat
Jet Star merupakan pesawat kepresidenan hadiah dari pemerintah Amerika Serikat
kepada Presiden RI Soekarno, pernah digunakan dalam kunjungan ke beberapa
negara antara lain Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Thailand.
Berbagai
jenis pesawat pemburu, latih, dan angkut periode 1950-1965. Diorama Sekbang I
Taloa, Amerika Serikat, Sekbang India, Sekbang Andir, dan Sekolah Perwira
Teknik Udara.
2.3 Keraton Yogyakarta
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta
merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi
di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan
tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950,
kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan
rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat
ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota
Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai
koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa,
replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini
merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki
balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.
Keraton
Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca
Perjanjian Giyanti di tahun1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah
pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk
istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta)
yang akan dimakamkan diImogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan
sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum
menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan
Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten
sleman.
Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh
kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler
(Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul
(Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Keraton
Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun
benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Keraton Yogyakarta juga
merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya. Oleh karenanya
tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi
menyelubungi Keraton Yogyakarta.
2.4 Malioboro
Kawasan
Malioboro sebagai salah satu kawasan wisata belanja andalan kota Jogja, ini
didukung oleh adanya pertokoan, rumah makan, pusat perbelanjaan, dan tak
ketinggalan para pedagang kaki limanya. Untuk pertokoan, pusat perbelanjaan dan
rumah makan yang ada sebenarnya sama seperti pusat bisnis dan belanja di
kota-kota besar lainnya, yang disemarakan dengan nama-merk besar dan ada juga
nama-nama lokal.
Barang
yang diperdagangkan dari barang import maupun lokal, dari kebutuhan sehari-hari
sampai dengan barang elektronika, mebel dan lain sebagainya. Juga menyediakan
aneka kerajinan, misal batik, wayang, ayaman, tas dan lain sebagainya. Terdapat
pula tempat penukaran mata uang asing, bank, hotel bintang lima hingga tipe
melati.
Keramaian dan semaraknya Malioboro juga tidak terlepas
dari banyaknya pedagang kaki lima yang berjajar sepanjang jalan Malioboro
menjajakan dagangannya, hampir semuanya yang ditawarkan adalah barang/benda
khas Jogja sebagai souvenir/oleh-oleh bagi para wisatawan.
Mereka berdagang kerajinan rakyat khas Jogjakarta, antara
lain kerajinan ayaman rotan, kulit, batik, perak, bambu dan lainnya, dalam
bentuk pakaian batik, tas kulit, sepatu kulit, hiasan rotan, wayang kulit,
gantungan kunci bambu, sendok/garpu perak, blangkon batik (semacan topi khas
Jogja/Jawa), kaos dengan berbagai model/tulisan dan masih banyak yang lainnya. Para pedagang kaki
lima ini ada yang menggelar dagangannya diatas meja, gerobak adapula yang hanya
menggelar plastik di lantai.
Sehingga saat pengunjung Malioboro cukup ramai saja antar
pengunjung akan saling berdesakan karena sempitnya jalan bagi para pejalan kaki
karena cukup padat dan banyaknya pedagang di sisi kanan dan kiri.
Dan ini juga perlu di waspadai atau mendapat perhatian
khusus karena kawasan Malioboro menjadi rawan akan tindak kejahatan, ini
terbukti dengan tidak sedikitnya laporan ke pihak kepolisian terdekat soal
pencopetan atau penodongan, dan tidak jarang pula wisatan asing juga menjadi
korban kejahatan dan ini sangat memalukan sebenarnya.
2.5 Parangtritis
Parangtritis,
adalah sebuah tempat pariwisata berupa pantai pesisir Samudra Hindia yang
terletak kurang lebih 25kilometer sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis
mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya
yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung – gunung pasir yang tinggi di
sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut oleh orang-orang
sekitar gumuk.
Pantai
Parangtritis merupakan pantai yang penuh mitos, diyakini merupakan perwujudan
dari kesatuan trimurti yang terdiri dari Gunung Merapi, Kraton Yogyakarta dan
Parangtritis. Pantai ini juga diyakini sebagai tempat bertemunya Panembahan
Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah selesai menjalani pertapaan.
Dalam pertemuan itu, Senopati diingatkan agar tetap rendah hati sebagai
penguasa meskipun memiliki kesaktian.
Sejumlah
pengalaman wisata bisa dirasakan di pantai ini. Menikmati pemandangan alam
tentu menjadi yang paling utama. Pesona alam itu bisa diintip dari berbagai
lokasi dan cara sehingga pemandangan yang dilihat lebih bervariasi dan anda pun
memiliki pengalaman yang berbeda. Bila anda berdiri di tepian pantainya, pesona
alam yang tampak adalah pemandangan laut lepas yang maha luas dengan deburan ombak
yang keras serta tebing-tebing tinggi di sebelah timurnya.
Untuk
menikmatinya, anda bisa sekedar berjalan dari arah timur ke barat dan memandang
ke arah selatan. Selain itu, anda juga bisa menyewa jasa bendi yang akan
mengantar anda melewati rute serupa tanpa lelah. Ada pula tawaran menunggang
kuda untuk menjelajahi pantai. Biayanya, anda bisa membicarakan dengan para
penyewa jasa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa tempat-tempat pariwisata
yang ada di jogja itu sangat banyak, dan kita harus senantiasa menjaga serta
merawatnya agar tetap asri seperti aslinya agar menarik para wisatawan untuk
berlibur ke jogja.
Selain itu, kota jogja yang menawan itu tidak harus kita
tambahkan dengan budaya-budaya barat yang kita rasa sangat bagus atau
trend.tapi justru itu salah, kita harus tetap menjaga budaya asli jogja itu sendiri agar mempunyai keaslian
yang khas dimata dunia.
Jogja merupakan salah satu kota favorit para wisatawan
untuk berlibur dan menghabiskan sisa waktu istirahatnya di tempat-tempat wisata
yang ada di jogja.walaupun banyak cerita-cerita mistis yang beredar di masyarakat luas, para
wisatawan tetap antusias menikmati tempat-tempat pariwisata yang ada di jogja.
3.2 Saran
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ini
banyak ditemui kesulitan, oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik
agar saya dapat menyempurnakan karya tulis ini.
Demikianlah
Kesimpulan dan saran dalam pembuatan karya tulis ini. Dalam pembuatan karya
tulis ini banyak sekali kekurangan-kekurangan, untuk itu penulis sebagai manusia biasa mohon maaf atas
segala kekurangan
dan kekhilafan. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment